Pengertian Receiver

Pengertian Receiver : Memahami Fungsi dan Peranannya

Posted on

Bengkeltv.idPengertian Receiver : Memahami Fungsi dan Peranannya. Dalam dunia komunikasi, receiver atau penerima merupakan salah satu elemen kunci yang memungkinkan proses transmisi informasi dari pengirim ke penerima. Receiver berperan penting dalam menginterpretasikan, memproses, dan merespons pesan yang diterima, memastikan komunikasi berlangsung efektif.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang pengertian receiver, fungsi utamanya, serta bagaimana receiver berperan dalam berbagai sistem komunikasi. Dengan memahami konsep dasar receiver, kita akan lebih memahami kompleksitas dan keefektifan proses komunikasi modern.

Pengertian Receiver

Receiver merupakan perangkat yang mampu menerima berbagai jenis sinyal, seperti gelombang radio, dan mengonversinya menjadi format yang berguna. Jika Kalian telah membaca artikel sebelumnya mengenai Pengirim, Kalian akan paham bahwa informasi dikirimkan melalui gelombang radio dengan cara disematkan pada sinyal pembawa. Di sisi Receiver, diperlukan alat untuk menangkap serta menerjemahkan informasi dari sinyal radio tersebut, yang dikenal sebagai Receiver.

Proses di dalam Receiver melibatkan serangkaian langkah pengolahan agar Receiver dapat memahami informasi dari pengirim. Sebagai contoh, ketika Kalian melakukan panggilan telepon, getaran suara dikirimkan melalui gelombang radio oleh pengirim, kemudian Receiver menangkap gelombang tersebut.

Namun, Kalian tidak dapat mengerti pesan lawan bicara jika informasi itu tetap dalam bentuk gelombang radio; bahkan indera manusia tidak dapat mengenali gelombang radio. Oleh karena itu, selain menangkap gelombang radio, Receiver juga bertugas mengubahnya kembali menjadi informasi yang sama dengan sumber aslinya.

Contoh dari perangkat Receiver yang sering digunakan sehari-hari adalah radio, ponsel, televisi, dan masih banyak lagi.

Fungsi Receiver

Fungsi Receiver adalah untuk menerima sinyal-sinyal yang dikirimkan, seperti gelombang radio, dan mengubahnya menjadi format yang dapat dipahami atau berguna bagi pengguna. Misalnya, dalam konteks telekomunikasi, Receiver bertugas untuk menangkap sinyal-suara yang dikirimkan melalui gelombang radio dan mengonversinya menjadi suara yang dapat didengar oleh penerima.

Di sisi lain, dalam konteks elektronik seperti radio atau televisi, Receiver berfungsi untuk menangkap sinyal-sinyal transmisi dan menghasilkan output berupa audio atau video yang dapat ditampilkan kepada pengguna. Dengan demikian, Receiver memainkan peran penting dalam proses komunikasi dan distribusi informasi secara elektronik.

Cara Kerja Receiver

Proses kerja receiver sebenarnya cukup sederhana, tapi punya peran penting dalam mengubah sinyal jadi informasi yang bisa dimengerti manusia. Ini penjelasan lebih rinci tentang cara kerjanya:

  • Penerimaan Sinyal via Antena:
    Proses dimulai saat sinyal dari sumber seperti stasiun radio, TV, atau perangkat lain diterima oleh antena yang terhubung ke receiver. Antena berfungsi sebagai penerima sinyal elektromagnetik dan mengirimkannya ke bagian penerimaan receiver.
  • Proses Demodulasi:
    Sinyal yang diterima biasanya sudah dimodulasi sebelumnya, artinya ada informasi tambahan pada gelombang pembawa untuk mengkodekan data. Di tahap ini, dilakukan proses demodulasi untuk menghilangkan informasi modulasi dan mengembalikan sinyal ke bentuk aslinya. Ini penting agar informasi yang disampaikan melalui gelombang pembawa bisa diambil.
  • Konversi ke Format Diterima:
    Setelah demodulasi, sinyal yang sudah bersih dari informasi modulasi diubah ke bentuk yang bisa diproses lebih lanjut oleh komponen receiver. Ini melibatkan konversi ke format digital atau analog, tergantung jenis receiver dan sinyal yang diterima.
  • Prosesing:
    Sinyal yang sudah diubah ke format yang sesuai kemudian diproses oleh bagian khusus dalam receiver. Misalnya, pada receiver audio, sinyal diproses ke bagian audio untuk menghasilkan suara yang bisa didengar manusia. Proses ini termasuk amplifikasi dan pengolahan sinyal agar suara terdengar baik.
  • Pemrosesan Video (Opsional):
    Jika receiver bisa memproses sinyal video, langkah serupa dilakukan. Sinyal video yang sudah demodulasi diproses untuk menghasilkan gambar yang bisa dilihat. Contohnya pada TV, gambar dari siaran diubah jadi tampilan layar monitor.
  • Tampilan Keluaran:
    Hasil akhir dari semua proses adalah tampilan yang bisa diakses pengguna. Bisa berupa suara dari speaker (untuk receiver audio) atau gambar di layar monitor (untuk receiver video).
Baca juga:  Pengertian Sensor Cahaya : Perlu Kalian Pahami

Jadi, meskipun sederhana, proses kerja receiver melalui beberapa tahap penting untuk mengubah sinyal jadi informasi yang bisa dinikmati manusia dalam bentuk suara atau gambar.

Pemrosesan Pada Receiver

Setelah mempertimbangkan penjelasan sebelumnya, kalian mungkin bisa merangkum langkah-langkah yang terjadi dalam sebuah Receiver hingga alat itu bisa menyajikan informasi yang mirip dengan sumber aslinya.

Ada dua jenis Receiver dengan proses yang berbeda, yakni Receiver Langsung (Straight) dan Receiver Superheterodin (Superheterodyne). Ini adalah proses dari kedua jenis tersebut:

A. Straight Receiver (Receiver Radio Langsung)

Dalam Receiver langsung, sinyal yang diterima langsung diubah menjadi bentuk informasi tanpa melalui tahap pencampuran seperti pada Receiver Superheterodin. Namun, jenis Receiver ini sudah jarang digunakan karena kurang selektif dan sensitivitasnya kurang.

Berikut urutan proses yang terjadi pada Receiver langsung:

  • Antena
    Antena digunakan untuk menangkap getaran/sinyal gelombang radio, termasuk informasi yang dipancarkan oleh pemancar.
  • Penalaan RF (Radio Frekuensi)
    Pada tahap ini, Receiver menyaring sinyal yang mengandung informasi yang dibutuhkan dari berbagai gelombang radio (RF = radio frekuensi) yang ditangkap oleh antena, untuk diproses pada tahap berikutnya. Teknik yang umum digunakan adalah resonansi, di mana variabel kapasitor digunakan untuk menemukan frekuensi resonansi yang sama dengan sinyal pembawa yang membawa informasi yang diinginkan. Setiap Receiver memerlukan tingkat penolakan yang tinggi terhadap sinyal bayangan (image signal), dan ini dicapai melalui proses penalaan RF.
  • Deteksi/demodulasi
    Pada tahap ini, terjadi pemisahan antara sinyal informasi dan sinyal pembawanya (pembawa). Proses demodulasi memisahkan sinyal informasi dari pembawanya, mirip dengan mengeluarkan barang dari mobil pembawa untuk pengiriman.
  • Penguatan
    Sinyal informasi yang sudah terpisah dari pembawa diperkuat menggunakan komponen penguat.
  • Bagian Perangkat Suara
    Sinyal informasi diubah kembali menjadi bentuk aslinya, yaitu suara. Pengeras suara adalah perangkat yang mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh manusia.

B. Superheterodyne Receiver (Receiver Radio Superheterodyne)

Receiver superheterodin menggunakan metode pencampuran untuk mengkombinasikan dua sinyal dan menghasilkan sinyal frekuensi antara (intermediate-frequency/IF) yang lebih mudah untuk diproses.

Berikut adalah langkah-langkah proses pada Receiver Superheterodin:

  • Antena
    Seperti pada umumnya, antena berfungsi untuk menangkap gelombang radio atau sinyal yang diterima.
  • Penalaan RF (Radio Frekuensi)
    Sama seperti model sebelumnya, Receiver ini melibatkan tahap penalaan RF untuk memilih sinyal yang membawa informasi yang diperlukan.
  • Osilator Lokal Heterodin
    Perbedaan utama antara Receiver Superheterodin dan Receiver langsung terletak pada tahap Osilator Lokal Heterodin. Karena adanya tahap pencampuran, osilator lokal diperlukan untuk menghasilkan sinyal dengan frekuensi yang sama dengan sinyal IF yang digunakan dalam Receiver (biasanya sekitar 455kHz).
  • Pencampur (Mixer)
    Tahap pencampuran merupakan inti dari Receiver Superheterodin. Melalui pencampur, Receiver menggabungkan sinyal yang dihasilkan oleh osilator lokal dengan sinyal yang diterima untuk menghasilkan sinyal frekuensi antara (IF) yang diinginkan.
  • Filter dan Penguat IF (Intermediate Frequency)
    Pada umumnya, Receiver AM memiliki sirkuit resonansi di kolektor transistor pencampur dengan frekuensi resonansi yang sama dengan frekuensi IF. Tujuannya adalah untuk menyaring sinyal dengan frekuensi yang berbeda dari frekuensi IF yang tidak diinginkan dan tidak membawa informasi yang kita inginkan. Selain itu, sinyal juga perlu dikuatkan dengan tepat. Penguatan disesuaikan oleh Kontrol Otomatis Penguatan (AGC – Automatic Gain Control) untuk menghindari distorsi.
  • Deteksi/Demodulasi
    Langkah selanjutnya adalah demodulasi, yaitu proses untuk mengambil sinyal informasi. Proses ini dilakukan dengan menghilangkan frekuensi yang termodulasi menggunakan filter lewat bawah (low-pass filter). Sinyal yang sudah demodulasi akan diteruskan ke pengeras suara (speaker) untuk diubah menjadi suara yang dapat didengar.
  • Penguat Audio
    Sebelum masuk ke speaker, sinyal informasi dikuatkan lebih lanjut. Untuk mengatur volume, terdapat potensiometer antara demodulator dan speaker.
  • Speaker
    Tahap terakhir adalah speaker, perangkat yang mengubah sinyal informasi menjadi gelombang suara yang dapat didengar.
Baca juga:  Cara Kalibrasi dan Penggunaan Osiloskop dengan Mudah dan Benar

Aplikasi Receiver di Kehidupan Sehari-Hari

Kehadiran receiver memiliki peran penting dalam kegiatan sehari-hari. Receiver adalah bagian penting yang dibutuhkan hampir oleh semua perangkat elektronik yang menggunakan sinyal elektronik.

Karena itu, tidak mengherankan bahwa peran receiver memiliki signifikansi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam mengoperasikan berbagai perangkat elektronik. Untuk informasi lebih lengkap tentang berbagai aplikasi receiver dalam kehidupan sehari-hari, silakan lihat penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Televisi

Pada televisi, penggunaan receiver berfungsi untuk mengubah sinyal magnetik dan elektronik menjadi gambar atau video beserta suaranya. Setiap televisi memiliki stasiun pemancar gelombang televisi yang mengirimkan gelombang-gelombang tersebut. Gelombang televisi ini kemudian diterima oleh antena parabola yang terpasang di setiap rumah.

Setelah itu, terdapat Integrated Circuit (IC) di dalam televisi yang memainkan peran penting dalam mengubah sinyal televisi yang diterima tersebut. IC ini bertugas melakukan konversi sinyal tersebut menjadi gambar atau video yang juga mengandung suara.

2. Radio

Berbeda dengan televisi, radio berfungsi untuk mengubah sinyal gelombang radio atau modulasi menjadi sinyal audio, bukan video. Sinyal ini kemudian diterima oleh manusia sebagai suara yang dapat didengar.

Prinsip kerja radio mirip dengan televisi karena keduanya bergantung pada pemancar gelombang. Prosesnya dimulai dengan antena pada radio yang menangkap gelombang radio yang sebelumnya dipancarkan oleh stasiun pemancar radio.

Kemudian, pada tahap penalaan (tuning), radio memilih salah satu dari banyak gelombang radio yang ada. Gelombang radio yang terpilih ini kemudian diubah menjadi suara yang dapat didengar oleh manusia melalui panca indera pendengaran.

3. Handy Talkie

Handy Talkie, atau yang sering disebut HT, telah ada sebelum telepon pintar menjadi umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Fungsinya tetap sejalan dengan telepon pintar, yaitu untuk komunikasi dua arah atau lebih.

HT sangat bergantung pada sebuah receiver sebagai alat penerima sinyal radio. HT digunakan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan frekuensi sinyal radio.

Batas jarak maksimal agar HT tetap dapat digunakan sebagai alat komunikasi adalah 2,5 KM. Jika melebihi jarak tersebut, HT tidak akan mampu menangkap sinyal frekuensi radio atau besar kemungkinan suara yang diterima akan kehilangan kejernihan.

4. Telepon

Di masa lalu, telepon menjadi favorit di kalangan masyarakat karena kemampuannya dalam menjalin komunikasi jarak jauh yang lebih baik daripada HT. Keunggulan utama telepon termasuk kemampuan untuk mengirim pesan teks atau SMS serta menyampaikan pesan suara.

Baca juga:  √ Apa Itu RPC? Pengertian, Kelebihan, Dan Kekurangannya

Sebelum era teknologi internet, telepon dianggap sebagai solusi komunikasi yang paling efektif karena keterbatasan alat komunikasi pada waktu itu.

Cara kerja telepon sebagai alat penerima adalah ketika berfungsi sebagai penerima, telepon akan menerima pesan teks atau SMS dari pengirimnya. Pesan teks atau SMS tersebut kemudian dikirim oleh pengirim melalui stasiun pemancar radio yang dioperasikan oleh operator telepon.

5. Parabola

Parabola digunakan sebagai alat penangkap sinyal untuk mengakses siaran televisi, memerlukan receiver untuk mengambil sinyal tersebut.

Receiver pada parabola adalah perangkat elektronik yang mengubah sinyal yang diambil oleh LNB pada antena parabola. Sinyal yang telah diubah ini kemudian diolah menjadi video atau audio melalui televisi.

Tersedia berbagai jenis receiver parabola, seperti receiver mpeg2, mpeg4, dan HD, yang memungkinkan pemirsa TV mendapatkan pengalaman visual yang menarik dari saluran televisi. Untuk kualitas optimal, sebaiknya gunakan jenis receiver parabola mpeg4 atau HD karena mampu menghasilkan gambar yang lebih jernih.

6. Sistem GPS

Receiver pada perangkat GPS memiliki berbagai fungsi yang bervariasi, sesuai dengan banyaknya jenis GPS yang ada. Penggunaan receiver pada perangkat GPS dapat ditemukan dalam penerimaan sinyal dari sistem pemosisi global.

Perangkat ini berperan sebagai alat untuk menerima gelombang sinus yang dipancarkan oleh satelit-satelit GPS. Cara kerja GPS Receiver melibatkan pendeteksian minimal 3 sinyal satelit.

Terdapat dua jenis receiver pada perangkat ini, yaitu tipe branded dan OEM. Pada tipe branded, receiver GPS telah dirakit secara menyeluruh, memungkinkan pengguna untuk langsung mengoperasikannya.

Sementara itu, model OEM merupakan receiver GPS yang harus dirakit terlebih dahulu sebelum dapat digunakan, misalnya dengan merangkai papan PCB sebagai salah satu komponen krusialnya.

Kesimpulan

Dalam era informasi yang semakin berkembang pesat, pemahaman akan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Salah satu elemen kunci dalam komunikasi adalah receiver. Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan secara detail tentang pengertian receiver dalam konteks komunikasi.

Dengan memahami receiver, kita dapat lebih memahami bagaimana informasi disampaikan dan diterima dalam berbagai bentuk komunikasi, mulai dari komunikasi interpersonal hingga komunikasi massal melalui media. Receiver bukan hanya sekadar alat untuk menerima pesan, tetapi juga melibatkan proses interpretasi, evaluasi, dan respons terhadap pesan yang diterima.

Dalam konteks teknologi modern, receiver juga menjadi komponen penting dalam sistem komunikasi nirkabel, seperti radio, televisi, dan komunikasi seluler. Kemampuan receiver untuk mengonversi sinyal menjadi informasi yang dapat dipahami menjadi kunci dalam menyampaikan pesan secara efektif.

Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang pengertian receiver tidak hanya relevan dalam bidang teknologi komunikasi, tetapi juga dapat memberikan wawasan yang berharga dalam memahami dinamika komunikasi manusia secara luas. Dengan terus menggali pengetahuan tentang receiver, kita dapat terus mengembangkan cara-cara baru untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital. Semoga informasi dari bengkeltv.id mengenai Pengertian Receiver ini bermanfaat untuk Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *