Cara Merakit Transistor Final

Cara Merakit Transistor Final Secara Paralel dengan Tepat

Posted on

Bengkeltv.idCara Merakit Transistor Final Secara Paralel dengan Tepat. Dalam dunia elektronika, memahami berbagai komponen dan cara menggunakannya adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh para praktisi dan hobiis. Salah satu komponen yang sering digunakan dalam rangkaian elektronika adalah transistor.

Transistor memiliki berbagai macam fungsi, seperti penguatan sinyal, pengaturan arus, dan berbagai aplikasi lainnya. Salah satu teknik yang sering diterapkan dalam penggunaan transistor adalah merakitnya secara paralel pada bagian final dari sebuah rangkaian. Merakit transistor final secara paralel dapat meningkatkan daya tahan dan efisiensi rangkaian.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai “Cara Merakit Transistor Final Secara Paralel”. Mulai dari pengenalan transistor, fungsinya, hingga langkah-langkah detail dalam merakitnya. Jadi, jika Anda ingin memperkaya pengetahuan Anda di bidang elektronika, pastikan untuk membaca artikel ini hingga selesai.

Pengertian Transistor Final

Semua ragam power amplifier pasti mengandung transistor final sebagai elemen aktif di dalamnya. Tak terkecuali amplifier yang dikonstruksi dengan memanfaatkan IC, yang pada hakikatnya terdiri dari transistor final yang terintegrasi di dalam IC tersebut.

Transistor final pada prinsipnya merupakan varian dari transistor bipolar konvensional, tetapi yang membedakan adalah transistor final memiliki nilai penguat yang luar biasa tinggi dan kapabilitas dalam mengelola aliran arus listrik yang cukup besar.

Karena karakteristik-karakteristik tersebut, transistor tipe ini kerap diaplikasikan pada tahapan akhir dari skema penguatan dalam audio power amplifier.

Pemanfaatan transistor di segmen akhir dari rangkaian penguatan sinyal ini yang melatarbelakangi istilah ‘transistor final’.

Diketahui bahwa sebuah power amplifier pada umumnya terstruktur dari beberapa blok atau segmen yang meliputi pre-amp, buffer, driver, dan final. Transistor final diintegrasikan tepat pada blok final ini.

Cara Merakit Transistor Final Secara Paralel

Merakit transistor final secara paralel sebenarnya mudah. Untuk memudahkan, kita dapat mengelompokkan jenis transistor terlebih dahulu. Misalnya, jika kita akan merakit transistor dari Sanken yang terdiri dari 2 jenis transistor PNP dan NPN, seperti 2SC2922 dan 2SA1216.

Baca juga:  √ Pengertian RFID Reader: Fungsi dan Cara Kerjanya Yang Tepat

Transistor 2SC2922 harus dihubungkan dengan basis ke basis, kolektor ke kolektor, dan emitor ke emitor. Setiap bagian emitor dibatasi oleh transistor kapasitor antar emitor pada masing-masing transistor.

Hal yang sama berlaku untuk 2SA1216, perbedaannya terletak pada kolektor 2SC2922 dan kolektor 2SA1216. Keduanya tidak terhubung karena memiliki polarisasi negatif dan positif. Jika keduanya dihubungkan, semua transistor akan mati.

Untuk memudahkan mengingat polarisasinya, kita dapat mengingat SC dan SA. Hubungkan SC ke sumber tegangan positif dan SA ke sumber tegangan negatif.

Untuk mengetahui urutan kaki transistor, jika kita melihat dari depan urutannya dimulai dari kiri, maka urutannya adalah: 1. basis, 2. kolektor, dan 3. emitor.

Biasanya, kaki emitor dilengkapi dengan resistor kapur di setiap transistor. Ini bertujuan sebagai resistor fuse dan untuk menyeimbangkan output. Pada basis daya tertentu, pasang resistor pembatas sebesar 10 ohm di setiap transistor untuk membatasi input antar transistor final. Kemungkinan transistor ini berfungsi sebagai penyeimbang input pada basis di setiap transistor.

Merakit transistor final memerlukan kehati-hatian agar lebih aman. Ketika ingin melakukan pengujian, gunakan volume yang paling rendah terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan yang dapat menyebabkan semua transistor mati.

Sesuaikan Dengan Kebutuhan

Pemilihan transistor final harus disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, untuk menggunakan 2 speaker, diperlukan 2 set transistor final. Hal ini biasanya bergantung pada daya yang diperlukan dan jumlah sumber daya yang digunakan. Namun, penambahan transistor final juga dapat meningkatkan kekuatan output power amplifier dan mengurangi beban kerja transistor final.

Misalnya, jika menggunakan 1 set transistor final terasa terlalu panas, maka penambahan transistor final lebih dari 2 dapat dilakukan. Ada dua faktor yang mempengaruhi panas pada transistor final, yaitu beban yang digunakan dan over input. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhitungkan daya speaker dan jumlah beban sebelum mengatur volume amplifier ke level maksimum. Jika tidak mempertimbangkan panas transistor, kemungkinan suara akan pecah dan transistor akan mengalami overheating sehingga dapat merusak transistor.

Meneliti Transistor

Meneliti transistor Sanken sangat penting agar lebih mudah dalam penggunaan pada jenis power amplifier OCL. Pada transistor dengan seri SC, bagian kolektornya selalu terhubung dengan terminal positif. Sementara itu, pada transistor dengan seri SA, bagian kolektornya selalu terhubung dengan terminal negatif.

Baca juga:  √ Pengertian Konektor Rj 45: Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya Lengkap

Pada transistor dengan seri C, kolektornya biasanya terhubung dengan terminal positif, sedangkan transistor dengan seri A memiliki kolektor yang terhubung dengan terminal negatif. Dengan mengingat seri A dan C, akan lebih mudah memahami transistor NPN dan PNP. Seri SC merupakan transistor dengan jenis NPN, sedangkan Seri SA merupakan transistor dengan jenis PNP.

Memperhatikan Jenis Driver Yang Dipakai

Ketika memparallelkan transistor final, baik itu dari Sanken atau TOSHIBA, perhatian juga perlu diberikan pada jenis driver yang digunakan. Jika tidak memperhatikan jenis driver yang digunakan, transistor final berisiko mengalami kerusakan. Misalnya, jika menggunakan driver OCL 140 Watt di mana kolektor berfungsi sebagai output speaker. Namun, pada OCL biasa seperti 400 watt, 150 watt, atau SOCL 504, emitor digunakan sebagai output speaker.

Biasanya, amplifier yang menggunakan kolektor sebagai outputnya memiliki pemasangan yang berkebalikan dengan jenis OCL biasa. Sebagai contoh, transistor dengan seri SC dipasangkan ke terminal positif. Jadi, jika menggunakan OCL 140 watt, transistor SC akan dipasangkan secara terbalik yaitu ke terminal negatif. Hal ini dikarenakan arah output menggunakan jenis OCL ini, di mana arus dari emitor mengalir ke kolektor. Hal ini dapat dilihat melalui arah panah pada transistor PNP dan NPN. Selain itu, jenis amplifier lain seperti Blazer 500 watt juga menggunakan sistem yang sama.

Cara Paralel Transistor Final Toshiba 2 Set

Mengatur transistor final Toshiba 2 set secara paralel sebenarnya cukup mudah. Namun, dalam merakitnya, diperlukan ketelitian yang tinggi. Tanpa berlama-lama, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini untuk mengatur transistor final Toshiba 2 set:

  • Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasang transistor dalam setiap skema dengan menggunakan metode pemasangan yang sama antara kaki transistor.
  • Untuk pemasangan komponen lainnya, gunakan cara yang sama, yaitu emitor dengan emitor, kolektor dengan kolektor, dan basis dengan basis.
  • Pasang kaki basis dan kolektor dengan dua jenis transistor, yaitu PNP dan NPN. Keduanya dipasang secara terpisah dan tidak saling tersambung.
  • Namun, kaki emitor PNP dan NPN harus terhubung di output speaker. Caranya adalah dengan menghubungkan kaki emitor satu transistor dengan yang lainnya.
  • Selanjutnya, pasang resistor pembatas sebesar 10 ohm pada setiap kaki basis, dan pasangkan resistor 5W dengan nilai antara 0,5 ohm hingga 0,47 ohm pada kaki emitor. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan resistor dan mengatur arus keluar.
  • Selalu berhati-hati saat melakukan proses ini. Jika tidak hati-hati, dapat menyebabkan korsleting, terutama antara kaki kolektor dan basis. Jika terjadi korsleting, akan menyebabkan kerusakan yang fatal pada setiap transistor.
  • Ada beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk mengetahui urutan kaki transistor. Dalam tata letak kaki, yang paling depan di sebelah kiri adalah basis, di tengah adalah kolektor, dan yang terakhir adalah emitor.
  • Ketika memasang transistor, diperlukan pendingin yang lebih besar. Ketika tegangan ditambahkan, beban kerja transistor final akan meningkat, yang akan meningkatkan suhu transistor. Oleh karena itu, disarankan untuk menambahkan voltase pada sumber daya agar kebutuhan daya transistor terpenuhi.
  • Perlu diketahui bahwa semakin tinggi daya pada sistem OCL, disarankan untuk menambahkan transistor final dengan daya PSU yang sesuai.
Baca juga:  Jenis Transistor Final Yang Bagus Untuk Bass Terlengkap

Penutup

Sebagai simpulan, memahami Cara Merakit Transistor Final Secara Paralel merupakan keterampilan penting yang dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja rangkaian elektronik. Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi langkah-langkah penting dan aspek-aspek krusial yang perlu diperhatikan saat merakit transistor final secara paralel.

Pengetahuan ini tidak hanya berguna untuk hobi elektronik, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang teknik dan industri. Dengan memastikan bahwa setiap komponen dipasang dengan benar dan mengikuti langkah-langkah yang telah diuraikan, kita dapat meminimalkan risiko kerusakan dan memaksimalkan potensi dari rangkaian kita. Ingatlah untuk selalu mengutamakan keselamatan dan pastikan Anda memiliki pemahaman yang baik tentang dasar-dasar elektronika sebelum melakukan eksperimen atau perakitan.

Semoga informasi yang disajikan dalam artikel dari bengkeltv.id ini bermanfaat dan memberikan wawasan berharga bagi Anda dalam merakit transistor final secara paralel dengan sukses. Selamat berkreasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *