Pengertian Diagram Mollier

Pengertian Diagram Mollier : Fungsi, Prinsip dan Rumusnya Secara Lengkap

Posted on

Bengkeltv.idPengertian Diagram Mollier : Fungsi, Prinsip dan Rumusnya Secara Lengkap. Dalam dunia teknik terutama teknik mesin dan teknik penerbangan, ada banyak istilah dan konsep yang mungkin asing bagi kita yang bukan bagian dari bidang tersebut. Salah satunya adalah Diagram Mollier. Mungkin bagi sebagian orang, istilah ini terdengar cukup asing. Oleh karena itu, artikel ini akan mengupas tuntas tentang pengertian Diagram Mollier.

Diagram Mollier adalah sebuah alat penting yang digunakan oleh para insinyur dan ilmuwan di berbagai bidang teknik untuk memahami dan menganalisis proses termodinamika suatu sistem. Bagi para profesional di bidang ini, Diagram Mollier adalah alat bantu visual yang sangat berharga.

Bagi Kalian yang belum familiar, tenang saja, karena kami akan membantu Kalian memahami lebih dalam mengenai konsep dan penggunaan Diagram Mollier dalam artikel ini. Mari kita mulai perjalanan ini dengan memahami dasar-dasar Diagram Mollier dan kegunaannya dalam dunia teknik dan sains.

Apa Itu Diagram Mollier?

Seperti namanya, ini adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan sifat-sifat termodinamika. Diagram ini juga sering disebut sebagai alat atau berkat fungsinya yang penting bagi insinyur dan desainer bangunan. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai bagan entalpi-entropi atau bagan h-s.

Diagram ini berfungsi sebagai representasi grafis yang menjelaskan hubungan antara suhu udara, entalpi, dan kadar air dalam sistem termodinamika.

Di dalam diagram entalpi-entropi, terdapat dua komponen fundamental yang disebut Isobar dan Isoterm. Garis-garis isobar adalah garis sejajar yang memiliki nilai tekanan yang sama. Komponen ini sangat penting dan tegak lurus terhadap sumbu vertikal.

Baca juga:  Apa Itu Program Zero Accident? : Penjelasan Secara Lengkap

Sementara itu, garis-garis isoterm juga memiliki peranan yang tak kalah penting. Pada zona cair subcooled, garis-garis isoterm sejajar dengan sumbu vertikal, sedangkan pada zona bel pencampuran, garis-garis isoterm sejajar dengan sumbu horizontal. Ketika memasuki zona uap super panas, garis-garis isoterm mengalami penurunan secara lengkung.

Sejarah Kemunculan Diagram Mollier

Setelah memahami Pengertian Diagram Mollier, kita akan melihat bahwa sebutan “Mollier” dalam nama diagram ini berasal dari penemunya, yaitu Richard Mollier, seorang ilmuwan termodinamika. Richard Mollier menciptakan diagram ini pada tahun 1904, dan manfaatnya masih sangat relevan dalam kehidupan masa kini.

Pada awalnya, Mollier membuat serangkaian grafik dan menggunakan entalpi sebagai salah satu sumbunya. Pada tahun 1923, semua grafik tersebut diberi nama “Diagram Mollier” sebagai penghormatan terhadap inovasi Mollier.

Definisi Terminologis Terkait Bagan Mollier

Masih dalam konteks Pengertian Diagram Mollier, ketika kita berurusan dengan diagram ini, kita perlu familiar dengan beberapa istilah yang mungkin membingungkan bagi pemula. Untuk melengkapi pembahasan ini, berikut ini adalah daftar lengkap terminologi atau istilah yang terkait dengan diagram Mollier:

Jenis Instalasi ListrikHarga per Titik
Listrik dengan materialRp. 150.000,-
Stop kontakRp.1 50.000,-
Stop kontak ACRp. 275.000,- – Rp. 450.000,-
Stop kontak water heaterRp. 275.000,-
LampuRp. 155.000,-
Lampu tamanRp. 265.000,-
Kabel antena TVRp. 235.000,-
Radar pompa airRp. 245.000,-
Panel MCB listrikRp. 215.000,- (per unit)
Group + MCBRp. 250000,- (per unit)
Kabel teleponRp. 270.000,- – Rp. 300.000,-

Cara Membaca Diagram Mollier

Bagi orang yang baru melihat atau mendengarnya, pasti akan bertanya-tanya bagaimana cara membacanya. Seorang insinyur dan desainer bangunan harus memahami ini dengan baik. Untuk memudahkan pemahaman tentang bagan ini, penting bagi Kalian untuk mengetahui hukum termodinamika.

Baca juga:  Cara Menghitung Biaya Pemasangan Batako : Panduan Praktis

Pada dasarnya, bagan Mollier memiliki dua prinsip sederhana, yaitu:

  • Garis vertikal, yang menunjukkan entalpi konstan.
  • Garis horizontal, yang menunjukkan tekanan konstan.

Berdasarkan prinsip-prinsip di atas, Kalian dapat memasukkan data-data yang Kalian miliki ke dalam rumus berikut ini:

H= U + PV/J

Berikut ini adalah penjelasannya:

  • H= Entalpi
  • U= Energi panas
  • P= Tekanan mutlak
  • V= Volume spesifik
  • J= Energi mekanik ekuivalen

Yang perlu dilakukan adalah memasukkan angka-angka ke dalam formula tersebut, dan hasil entalpi yang dicari akan muncul.

Kegunaan Bagan Mollier dalam Industri

Setelah mengetahui dan memahami Pengertian Diagram Mollier, dapat diketahui bahwa diagram ini memiliki berbagai manfaat yang luas dalam berbagai bidang industri, termasuk industri pangan. Secara umum, diagram Mollier digunakan untuk mempelajari sifat-sifat termodinamika suatu zat. Berikut adalah beberapa manfaat diagram Mollier secara umum:
Perencanaan turbin uap

  • Perencanaan pembangkit listrik
  • Perencanaan sistem pendingin
  • Perencanaan kompresor
  • Sistem pendingin dan pemanas
  • Ramalan cuaca
  • Pembuatan malt atau biji-bijian sereal untuk wiski, bir, dan lain-lain

Penutup

Demikianlah pembahasan dari bengkeltv.id kali ini tentang pengertian Diagram Mollier. Diagram ini memang telah menjadi alat yang sangat penting bagi para insinyur dan teknisi dalam memahami dan menganalisis proses-proses termodinamika.

Meskipun tampak rumit pada awalnya, pemahaman yang baik tentang Diagram Mollier dapat membuka wawasan baru dalam mengaplikasikan konsep-konsep termodinamika dalam berbagai kasus nyata. Diharapkan dengan pengetahuan ini, Kalian dapat menggunakan Diagram Mollier sebagai jembatan untuk menyelesaikan tantangan teknis yang dihadapi sehari-hari.

Jangan ragu untuk belajar lebih dalam dan menjadikan Diagram Mollier sebagai bagian dari solusi yang Kalian tawarkan di masa depan. Selamat belajar dan teruslah bereksplorasi!

Baca juga:  Pengertian Fluida : Jenis dan Karakteristiknya Lengkap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *