Cara Mengukur Dioda Zener

Panduan Lengkap Cara Mengukur Dioda Zener dengan Multimeter

Posted on

Bengkeltv.idPanduan Lengkap Cara Mengukur Dioda Zener dengan Multimeter. Ikuti panduan komprehensif ini untuk memahami cara pengukuran dioda Zener menggunakan multimeter analog dan digital, serta mendapatkan berbagai tips dan trik praktis untuk hasil yang tepat.

Dioda Zener adalah komponen elektronik yang sangat penting, khususnya dalam aplikasi penyearah dan pengatur tegangan.

Untuk memastikan performa terbaik dari rangkaian elektronik yang melibatkan dioda Zener, sangat penting untuk mengetahui cara pengukuran yang benar.

Tulisan ini akan membahas bagaimana cara mengukur dioda Zener dengan multimeter analog dan digital, serta memberikan berbagai tips bermanfaat dan FAQ seputar topik ini.

Sebelum kita membahas tentang pengukurannya, penting untuk memahami apa sebenarnya dioda Zener dan bagaimana cara kerjanya. Berikut adalah beberapa poin penting tentang dioda Zener:

  1. Dioda Zener adalah jenis dioda spesifik yang dirancang untuk memiliki tegangan hancuran yang diatur secara ketat.
  2. Tegangan hancuran ini, yang dikenal sebagai tegangan Zener, merupakan karakteristik kunci dari dioda Zener yang perlu diukur.
  3. Dioda Zener umumnya digunakan dalam rangkaian pengatur tegangan, di mana mereka memfasilitasi aliran arus melalui dioda pada tegangan yang melebihi tegangan Zener.

Pengertian Dioda Zener

Dioda Zener merupakan jenis dioda dengan karakteristik unik, yaitu mampu mengalirkan arus listrik dalam arah yang berkebalikan jika tegangan yang diberikan melampaui “tegangan ambang” atau “tegangan Zener”.

Ini bertolak belakang dengan dioda biasa yang hanya mengalirkan arus listrik dalam satu arah.

Dioda konvensional tidak bisa mengalirkan arus listrik ke arah berkebalikan saat di-reverse di bawah tegangan kerusakan.

Apabila tegangan operasionalnya melampaui batasan, dioda biasa akan rusak akibat surplus arus listrik yang menimbulkan pemanasan.

Namun, proses ini bisa dibalik jika dilakukan dalam batas yang ditentukan. Ketika diaplikasikan dalam kondisi maju (sesuai dengan arah panah pada gambar), dioda Zener akan menghasilkan tegangan jatuh kira-kira 0,6 volt untuk dioda silikon. Magnitudo tegangan jatuh ini bergantung pada jenis dioda yang dipakai.

Fungsi Dioda Zener

Sebelum kita membahas tentang Cara Mengukur Dioda Zener, penting untuk memahami terlebih dahulu fungsi dari dioda zener. Dioda zener adalah elemen elektronik yang memiliki beberapa fungsi krusial dalam rangkaian elektronik.

1. Fungsi utama dari dioda zener adalah sebagai salah satu komponen semikonduktor yang bisa digunakan untuk menyetabilkan tegangan dalam rangkaian elektronik.
Hal ini disebabkan oleh karakteristik khusus dioda zener yang memungkinkan aliran arus listrik hanya ke satu arah tertentu dan memiliki kemampuan untuk menahan tegangan yang melebihi nilai zener breakdown voltage.

2. Fungsi kedua dari dioda zener adalah sebagai regulator tegangan shunt pada sirkuit paralel.
Dalam sirkuit paralel, dioda zener akan memfasilitasi aliran arus listrik jika tegangan di titik sambungan melampaui nilai zener breakdown voltage.

Baca juga:  Cara Reset STB Indihome 4K dengan Baik dan Benar

Sehingga, dioda zener dapat membantu dalam menjaga tegangan pada level yang stabil dan aman.

3. Fungsi ketiga dari dioda zener adalah sebagai referensi tegangan pada rangkaian reverse bias atau bias balik.
Ketika dioda zener berada dalam kondisi bias balik, tegangan yang diterapkan pada dioda zener tidak akan mengalami peningkatan yang signifikan meski arus yang melalui dioda tersebut meningkat.

Karena itu, dioda zener kerap digunakan sebagai referensi tegangan yang stabil dalam rangkaian elektronik.

4. Fungsi keempat dari dioda zener adalah sebagai pelindung dari electro static discharge (ESD). ESD adalah fenomena dimana muatan listrik dapat terkumpul pada suatu objek dan berpotensi merusak komponen elektronik.
Dengan menerapkan dioda zener sebagai pelindung ESD, tegangan berlebih bisa dialihkan melalui dioda zener, sehingga mencegah kerusakan pada komponen elektronik yang terkoneksi dalam rangkaian tersebut.

Oleh karena itu, dioda zener sangat vital dalam mempertahankan reliabilitas dan performa rangkaian elektronik.

Prinsip Kerja Dioda Zener

Dioda zener memiliki karakteristik yang membedakannya dari dioda biasa. Pada dioda zener, arus listrik bisa mengalir ke arah yang berkebalikan jika tegangan yang diberikan melampaui nilai Breakdown Voltage atau Tegangan Tembus Dioda Zener.

Sedangkan, dioda biasa hanya bisa mengarahkan arus listrik ke satu arah saja. Nilai Breakdown Voltage pada dioda zener juga dikenal dengan istilah Tegangan Zener.

Ketika dioda zener diposisikan dalam rangkaian reverse bias, dioda tersebut akan menunjukkan perilaku yang terkendali dalam menghadapi tegangan tembus dan akan mengalirkan arus listrik guna menjaga tegangan jatuh pada nilai Tegangan Zener.

Sebagai ilustrasi, jika dioda zener 5V ditempatkan pada posisi reverse bias, maka dioda tersebut akan menunjukkan tegangan jatuh sebesar 5V.

Namun, sebab arus yang bisa dilewatkan oleh dioda zener memiliki batas, maka dioda zener biasanya digunakan untuk menghasilkan tegangan referensi, menyetabilkan tegangan pada aplikasi yang memiliki arus rendah, atau memfasilitasi arus besar dengan dukungan rangkaian lain seperti IC atau beberapa transistor sebagai output.

Dalam operasionalnya, dioda zener bisa bekerja dalam wilayah breakdown tanpa mengalami kerusakan selama tidak melebihi beban watt yang telah ditentukan.

Oleh karena itu, dioda zener sangat esensial dalam menjaga reliabilitas dan performa rangkaian elektronik yang memerlukan stabilisasi tegangan atau referensi tegangan.

Cara Mengukur Dioda Zener

Fungsi dari dioda adalah untuk melindungi komponen dengan memblokir aliran arus, sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan.

Berikut ini adalah metode yang mudah untuk mengukur dan menguji dioda menggunakan multimeter analog dan digital.

1. Cara Mengukur Dioda Zener Dengan Multitester Analog

Cara Mengukur Dioda Zener

Berikut ini adalah petunjuk lengkap tentang cara mengukur dioda zener menggunakan multimeter analog.

  • Pertama, atur pilihan pada multimeter analog ke tingkat resistansi yang rendah.
  • Setelah penyetelan multimeter ke resistansi rendah, sambungkan terminal positif multimeter analog ke anoda dioda zener dan terminal negatif ke katoda dioda zener.
  • Jika dioda zener beroperasi dengan baik, multimeter analog seharusnya menunjukkan atau membaca nilai resistansi yang rendah.
  • Selanjutnya, atur pilihan pada multimeter analog ke tingkat resistansi yang tinggi. Kemudian, balikkan terminal multimeter analog dengan menghubungkan terminal positif ke katoda dan terminal negatif ke anoda. Ini disebut sebagai bias balik.
  • Jika dioda yang diukur dalam keadaan baik, multimeter analog harus menunjukkan resistansi tinggi atau OL.
  • Jika pembacaan multimeter analog tidak sesuai dengan penjelasan di atas, ini mengindikasikan bahwa dioda zener telah rusak atau tidak beroperasi dengan semestinya.
Baca juga:  Cara Mengukur Dioda Zener dengan Multimeter Analog dan Digital dengan Mudah

2. Cara Mengukur Dioda Zener Dengan Multitester Digital

Cara Mengukur Dioda Zener

Ada dua metode populer yang biasanya digunakan untuk mengatasi isu dioda dengan menggunakan alat pengukur listrik seperti multimeter digital (DMM).

Dua mode ini, yang biasanya digunakan dalam pengujian dioda, umumnya tersedia pada multimeter digital. Mode tersebut adalah mode Ohmmeter dan mode Dioda.

a. Berikut adalah petunjuk langkah demi langkah untuk menguji dioda dalam mode dioda menggunakan multimeter digital.

  • Langkah pertama adalah mengidentifikasi terminal katoda dan anoda dari dioda yang akan diuji.
  • Selanjutnya, atur multimeter digital ke mode cek dioda. Ini bisa dilakukan dengan memutar tombol tengah multimeter digital ke area yang ditandai dengan simbol dioda. Dalam mode dioda, multimeter digital dapat menyuplai arus sekitar 2mA antara dua probe uji.
  • Kemudian, sambungkan probe merah multimeter digital ke anoda dioda dan probe hitam multimeter digital ke katoda dioda. Kondisi ini dikenal sebagai bias maju.
  • Lalu, perhatikan pembacaan pada layar multimeter digital. Jika pembacaan menunjukkan nilai tegangan sekitar 0,6 hingga 0,7 volt, ini menunjukkan bahwa dioda dalam kondisi baik.
  • Setelah itu, balikkan terminal multimeter; yakni, sambungkan probe merah multimeter ke katoda dioda dan probe hitam ke anoda. Kondisi ini disebut bias mundur dioda. Multimeter seharusnya menunjukkan nilai OL.
  • Jika pembacaan multimeter menunjukkan nilai yang tidak sesuai dengan kondisi yang dijelaskan di atas, maka bisa disimpulkan bahwa dioda tersebut rusak atau tidak berfungsi dengan baik.

b. Berikut adalah petunjuk langkah demi langkah untuk menguji dioda dalam mode ohmmeter menggunakan multimeter digital.

  • Langkah pertama adalah mengidentifikasi terminal anoda dan katoda dari dioda yang akan diuji dan diukur.
  • Selanjutnya, atur multimeter digital ke mode ohmmeter atau mode resistansi. Anda bisa melakukannya dengan memutar knob tengah multimeter menuju area yang ditandai dengan simbol atau nilai resistansi ohmmeter.
  • Kemudian, sambungkan probe merah multimeter digital ke anoda dioda dan probe hitam multimeter digital ke katoda dioda. Ini biasanya menandakan bahwa dioda dalam keadaan bias maju.
  • Jika multimeter menampilkan nilai yang relatif rendah, misalnya beberapa puluh ohm hingga beberapa ratus ohm, ini menunjukkan bahwa dioda dalam keadaan baik.
  • Selanjutnya, balikkan terminal multimeter digital dengan menyambungkan terminal positif ke katoda dan terminal negatif multimeter ke anoda. Kondisi ini dikenal sebagai bias mundur.
  • Jika dioda berada dalam kondisi baik, maka multimeter digital harus menunjukkan resistansi tinggi atau OL.

Dengan melakukan pengujian dioda menggunakan mode ohmmeter pada multimeter digital, Anda dapat menentukan kondisi dioda dengan cepat dan mudah. Hal ini sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi dioda yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.

Baca juga:  Rangkaian Parametrik Equalizer Lengkap dengan Fungsinya

Cara Membaca Kode Dioda Zener

Jika Kalian memperhatikan komponen dioda zener, Kalian akan melihat bahwa tidak ada stKalianr dalam penulisan kode.

Hal ini disebabkan karena dioda zener diproduksi oleh berbagai pabrikan yang masing-masing memiliki cara penKalianan mereka sendiri.

Namun, jika Kalian ingin memahami cara membaca kode ini, berikut adalah petunjuknya.

Sebagai contoh, jika Kalian menemukan kode 5V6 pada komponen dioda zener, itu berarti dioda zener tersebut dirancang untuk menstabilkan tegangan output sebesar 5,6 VDC.

Cara pembacaan kode dioda zener ini mungkin berbeda-beda tergantung pada pabrikan yang memproduksinya.

Kalian dapat merujuk pada kode zener berikut, karena masing-masing kode memiliki makna tersendiri yang perlu Kalian pahami.

Kode 1N

  • 1N4764A adalah 100 volt
  • 1N4763A adalah 91 Volt
  • 1N4762A adalah 82Volt
  • 1N4761A adalah 75 volt
  • 1N4760A adalah 68 volt
  • 1N4759A adalah 62 volt
  • 1N4758A adalah 56 volt
  • 1N4757A adalah 51 volt
  • 1N4756A adalah 57 volt
  • 1N4755A adalah 43 volt
  • 1N4754A adalah 39 volt
  • 1N4753A adalah 36 volt
  • 1N4752A adalah 33 volt
  • 1N4751A adalah 30 volt
  • 1N4750A adalah 27 volt
  • 1N4749A adalah 24 volt
  • 1N4748A adalah 22 volt
  • 1N4747A adalah 20 volt
  • 1N4746A adalah 18 volt
  • 1N4745A adalah 16 volt
  • 1N4744A adalah 15 volt
  • 1N4743A adalah 13 volt
  • 1N4742A adalah 12 volt
  • 1N4741A adalah 11 volt
  • 1N4740A adalah 10 volt
  • 1N4739A adalah 9.1 volt
  • 1N4738A adalah 8.2 volt
  • 1N4737A adalah 7.5 volt
  • 1N4736A adalah 6.8 volt
  • 1N4735A adalah 6.2 volt
  • 1N4734A adalah 5.6 volt
  • 1N4733A adalah 5.1 volt
  • 1N4732A adalah 4.7 volt
  • 1N4731A adalah 4.3 volt
  • 1N4730A adalah 3.9 volt
  • 1N4729A adalah 3.6 volt
  • 1N4728A adalah 3.3 volt

Kode MA5

Selain kode yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa kode lain yang perlu Kalian ketahui untuk memanfaatkan dioda zener dengan maksimal, antara lain:

  • MA5xxx adalah 1/8 watt
  • MA4xxx adalah ¼ watt
  • MA3xxx adalah 0.3 watt
  • MA2xxx adalah 0.5 watt
  • MA1xxx adalah 1 watt

Lalu, tiga angka selanjutnya menunjukkan tegangan kerja dioda tersebut. Beberapa contohnya adalah:

  • MA3091 adalah 9.1 volt
  • MA1056 adalah 5.6 volt
  • MA2180 adalah 18 volt
  • MA3100 adalah 10 volt

Dioda zener memiliki tegangan maksimum 200 volt dan tegangan minimumnya adalah 2.4 volt, dengan daya maksimal mencapai 5 watt.

Penutup

Demikianlah penjelasan lengkap tentang Cara Mengukur Dioda Zener. Kita telah mempelajari cara-cara menguji dan mengukur dioda zener menggunakan multimeter digital dalam mode dioda dan mode ohmmeter. Juga, kita telah mengetahui bagaimana cara membaca kode pada dioda zener.

Memahami cara mengukur dioda zener sangat penting, khususnya bagi para praktisi dan penggemar elektronika. Harapan kami, pengetahuan ini dapat membantu Kalian dalam melakukan pengukuran dan pengujian dioda zener dengan lebih tepat dan akurat.

Terima kasih telah membaca hingga akhir. Semoga informasi dari bengkeltv.id yang telah di sampaikan bermanfaat dan menambah wawasan Kalian seputar elektronika. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *